Untaian kata dan makna, yang dapat
memulai semuanya, menjadi pemersatu diseluruh penjuru dunia. Dan merupakan
cerminan dari kehidupan yang selalu diucapkan, kesulitan yang menghadang akan terlewati
demi tercapainya sebuah kedamaian.
Bahasa merupakan alat komunikasi
yang utama bagi setiap insan di muka bumi ini. Bukti nyata bahwa manusia tidak
dapat terlepas dari bahasa, dapat dilihat dari penggunaannya untuk percakapan sehari-hari, dalam hal ini
terlihat adanya peran bahasa yang membuat satu sama lain dapat berkomunikasi,
saling menyampaikan maksud dan tujuan, bahasa tak hanya dalam bentuk lisan,
tapi suatu bahasa juga bisa digunakan dalam bentuk tulisan.
Terkait dengan bahasa, setiap orang
pasti menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, baik itu bahasa lisan atau bahasa
tulisan yang digunakannya. Setiap orang juga pasti memiliki bahasa ibu (B1)
yang berbeda beda, sesuai dengan pemerolehan bahasa yang pertama di dapatnya.
Eiiits, apa sih itu bahasa ibu? Bahasa ibu itu bahasa asli atau bahasa pertama
yang didapatkan oleh seseorang. Biasanya bahasa ibu diperoleh melalui orang
tua, atau lingkungan sekitar tempat tinggal seseorang. Seperti halnya seorang
gadis cantik kelahiran Medan yang merupakan Mahasiswi tingkat akhir di
Universitas Muhammadiyah Kota Sukabumi, sebut saja namanya Kinang Darmaga
Harahap. Dari namanya saja sudah terlihat unik begini ya, gadis ini memberi
sebuah pernyataan, bahwasanya bahasa pertama yang diperoleh oleh gadis ini adalah
bahasa Medan yang dijadikan sebagai bahasa ibunya. Saat ini di tanya apakah
bahasa indonesia dan bahasa Medan itu beda? Gadis ini berpendapat bahwa “bahasa
itu bersifat konvensional, dari segi struktur kalimat dan pola kalimat, bahasa
Medan sebagai bahasa ibu gadis ini sama dengan struktur kalimat dan pola kalimat
dalam bahasa indonesia, mengandung unsur subjek, predikat dan objek. Namun, ada
dua hal yang menjadi ciri pembeda bahasa Medan dan bahasa Indonesia, yaitu dari
segi logat pengucapan dan makna. Seperti kata “pajak” yang dalam bahasa
indonesia berarti sebuah bayaran wajib dari masyarakat untuk negara, sedangkan
dalam bahasa Medan kata “pajak” itu berarti sebuah pasar.” Berikut beberapa
kata dalam bahasa Medan dan bahasa indonesia yang dipaparkan oleh Kinang,
Motor =
kereta
Mobil =
motor
Angkutan umum = sudako
Ojek =
Rakyat Banting Tulang (RBT)
Pom Bensin = galon
Awak =aku
Celit =
pelit
Langgar =
mushola
Nembak =
gratis
Pasar =
jalan raya
Mancis =korek
gas
Korek =
korek kayu
Tunjang =
tendang
Tokoh =
bohong (ditokohi = dibohongi)
Apa
sih tujuan mempelajari B2 menurut Kinang?
“Saya mempelajari B2 karena saya rasa B2
(Bahasa Indonesia) yang saya pelajari adalah bahasa nasional, jadi kemana pun
saya pergi dan saya tinggal di lingkup negara Indonesia, saya tidak akan
kesulitan karena bahasa indonesia adalah bahasa nasional”.
Bagaimana perasaan saat mempelajari
bahasa indonesia sebagai B2?
“Pastilah
saya merasa canggung, karena saat saya mengucapkan bahasa indonesia, logat
bahasa Medan saya masih terbawa. Lama-lama bisa menyesuaikan tanpa menghilangkan bahasa Medan dan logatnya
sebagai bahasa Ibu gadis berdarah Medan ini. Hanya saja penggunaan logat masih
bisa dikurangi saat berkomunikasi secara lisan dengan orang lain”
Masih terkait dengan bahasa yang
beraneka ragam dari berbagai penjuru dunia, salah satunya adalah bahasa
indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan. Penggunaan bahasa
indonesia sebagai bahasa persatuan belum mendapat tempat di hati generasi
bangsa. Bahkan, masih banyak yang belum mengetahui bahwa tanggal 2 Mei itu
adalah tanggal lahirnya bahasa indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar