Rabu, 07 Desember 2016

CITA RASA DALAM BAHASA (Bahasa ibu di ranah Medan)

Untaian kata dan makna, yang dapat memulai semuanya, menjadi pemersatu diseluruh penjuru dunia. Dan merupakan cerminan dari kehidupan yang selalu diucapkan, kesulitan yang menghadang akan terlewati demi tercapainya sebuah kedamaian.
            Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama bagi setiap insan di muka bumi ini. Bukti nyata bahwa manusia tidak dapat terlepas dari bahasa, dapat dilihat dari penggunaannya untuk  percakapan sehari-hari, dalam hal ini terlihat adanya peran bahasa yang membuat satu sama lain dapat berkomunikasi, saling menyampaikan maksud dan tujuan, bahasa tak hanya dalam bentuk lisan, tapi suatu bahasa juga bisa digunakan dalam bentuk tulisan.
            Terkait dengan bahasa, setiap orang pasti menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, baik itu bahasa lisan atau bahasa tulisan yang digunakannya. Setiap orang juga pasti memiliki bahasa ibu (B1) yang berbeda beda, sesuai dengan pemerolehan bahasa yang pertama di dapatnya. Eiiits, apa sih itu bahasa ibu? Bahasa ibu itu bahasa asli atau bahasa pertama yang didapatkan oleh seseorang. Biasanya bahasa ibu diperoleh melalui orang tua, atau lingkungan sekitar tempat tinggal seseorang. Seperti halnya seorang gadis cantik kelahiran Medan yang merupakan Mahasiswi tingkat akhir di Universitas Muhammadiyah Kota Sukabumi, sebut saja namanya Kinang Darmaga Harahap. Dari namanya saja sudah terlihat unik begini ya, gadis ini memberi sebuah pernyataan, bahwasanya bahasa pertama yang diperoleh oleh gadis ini adalah bahasa Medan yang dijadikan sebagai bahasa ibunya. Saat ini di tanya apakah bahasa indonesia dan bahasa Medan itu beda? Gadis ini berpendapat bahwa “bahasa itu bersifat konvensional, dari segi struktur kalimat dan pola kalimat, bahasa Medan sebagai bahasa ibu gadis ini sama dengan struktur kalimat dan pola kalimat dalam bahasa indonesia, mengandung unsur subjek, predikat dan objek. Namun, ada dua hal yang menjadi ciri pembeda bahasa Medan dan bahasa Indonesia, yaitu dari segi logat pengucapan dan makna. Seperti kata “pajak” yang dalam bahasa indonesia berarti sebuah bayaran wajib dari masyarakat untuk negara, sedangkan dalam bahasa Medan kata “pajak” itu berarti sebuah pasar.” Berikut beberapa kata dalam bahasa Medan dan bahasa indonesia yang dipaparkan oleh Kinang,
Motor              = kereta
Mobil               = motor
Angkutan umum = sudako
Ojek                = Rakyat Banting Tulang (RBT)
Pom Bensin     = galon
Awak              =aku
Celit                = pelit
Langgar           = mushola
Nembak           = gratis
Pasar                = jalan raya
Mancis             =korek gas
Korek              = korek kayu
Tunjang           = tendang
Tokoh              = bohong (ditokohi = dibohongi)
            Apa sih tujuan mempelajari B2 menurut Kinang?
“Saya mempelajari B2 karena saya rasa B2 (Bahasa Indonesia) yang saya pelajari adalah bahasa nasional, jadi kemana pun saya pergi dan saya tinggal di lingkup negara Indonesia, saya tidak akan kesulitan karena bahasa indonesia adalah bahasa nasional”.
            Bagaimana perasaan saat mempelajari bahasa indonesia sebagai B2?
“Pastilah saya merasa canggung, karena saat saya mengucapkan bahasa indonesia, logat bahasa Medan saya masih terbawa. Lama-lama bisa menyesuaikan tanpa  menghilangkan bahasa Medan dan logatnya sebagai bahasa Ibu gadis berdarah Medan ini. Hanya saja penggunaan logat masih bisa dikurangi saat berkomunikasi secara lisan dengan orang lain”

            Masih terkait dengan bahasa yang beraneka ragam dari berbagai penjuru dunia, salah satunya adalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan. Penggunaan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan belum mendapat tempat di hati generasi bangsa. Bahkan, masih banyak yang belum mengetahui bahwa tanggal 2 Mei itu adalah tanggal lahirnya bahasa indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar