Rabu, 07 Desember 2016

KETUA PROGRAM STUDI BARU BERSUARA MENGENAI BAHASA

Pada tanggal 07 Desember 2016 Universitas Muhammadiyah Sukabumi melakukan pelantikan ketua program studi baru untuk seluruh jurusan di setiap Fakultasnya. Masing-masing program studi telah berganti Ketua Progran studi (Kaprodi), termasuk program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Bapak Deden Ahmad Supendi, M.Pd. telah resmi menggantikan bapak Dr. Nanang Chaerul Anwar, M.Pd selaku ketua prodi PBSI periode sebelumnya.
Pada artikel kali ini, INIKABAH mendapatkan kesempatan untuk berbincang-bincang secara langsung dengan ketua prodi yang bermaksud untuk mewawancarai mengenai ruang lingkup kebahasaan.

INIKABAH memberikan beberapa pertanyaan, yang pertama yaitu mengenai bagaimana kesan bapak Deden setelah resmi dilantik menjadi Ketua Program Studi PBSI periode baru?
Bapak Deden menjawab kesan yang ia rasakan olehnya setelah resmi terpilih menjadi Kaprodi baru. “Sebernarnya saya tidak menyangka dengan hasil rapat yang telah dilakukan, yaitu saya menjadi salah satu calon bersama calon lainnya, Ibu Tanti Agustiani, M. Hum. Hingga akhirnya, ternyata keputusan dari hasil rapat para dosen ialah saya sendiri yang terpilih dan diberikan amanat untuk menjadi ketua program studi PBSI. Maka dari itu, karena ini adalah amanat maka saya harus siap untuk menjalankannya.”

Pertanyaan selanjutnya yang kami ajukan, yaitu mengenai apa program kerja yang akan atau sudah dirancang untuk kedepannya mengenai kegiatan atau hal-hal tentang bahasa. “Untuk program kerja tentang bahasa itu sendiri secara tertulis tidak ada, namun saya akan melakukan dalam kegiatan perkuliahan untuk melibatkan mahasiswa dalam penelitian-penelitian. Saya rasa mahasiswa mampu untuk berpartisipasi, hanya saja belum terlihat semangatnya, maka dari itu saya akan memberikan stimulus kepada mahasiswa.” ujar bapak Deden.

Selanjutnya, INIKABAH sangat penasaran dan bertanya mengenai komentar bapak Deden tentang bagaimana pendapat beliau terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang selama ini digunakan oleh keluarga besar PBSI khususnya. Beliau menjawab, “Saya kira penggunaan bahasa Indonesia oleh mahasiswa maupun dosen PBSI itu sendiri masih jauh dari kata sempurna. Namun, tetap saja harus ada pembiasaan untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar. Bila perlu, dapat diadakan hukuman untuk memberikan stimulus agar mahasiswa serta dosen dapat menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, misalnya setiap kata yang dikeluarkan adalah tidak baik ataupun tidak benar dapat dikenakan hukumun yang sesuai.”

Pertanyaan terakhir yang diajukan ialah apa harapan bapak Deden mengenai penggunaan bahasa indonesia yang seharusnya dilakukan oleh keluarga besar PBSI pada khususnya. Beliau pun memunyai harapan agar kedepannya keluarga besar PBSI khususnya, baik itu mahasiswa maupun dosen untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam ranah internal maupun eksterna. Selain itu, penggunaan bahasa perlu diperhatikan dan dikaitkan dengan sopan santun, ramah, dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi penggunaan dikarenakan kita adalah keluarga program studi bahasasaya sendiri yang terpilih dan diberikan amanat untuk menjadi ketua program studi PBSI. Maka dari itu, karena ini adalah amanat maka saya harus siap untuk menjalankannya.”

Pertanyaan selanjutnya yang kami ajukan, yaitu mengenai apa program kerja yang akan atau sudah dirancang untuk kedepannya mengenai kegiatan atau hal-hal tentang bahasa. “Untuk program kerja tentang bahasa itu sendiri secara tertulis tidak ada, namun saya akan melakukan dalam kegiatan perkuliahan untuk melibatkan mahasiswa dalam penelitian-penelitian. Saya rasa mahasiswa mampu untuk berpartisipasi, hanya saja belum terlihat semangatnya, maka dari itu saya akan memberikan stimulus kepada mahasiswa.” ujar bapak Deden.

Selanjutnya, INIKABAH sangat penasaran dan bertanya mengenai komentar bapak Deden tentang bagaimana pendapat beliau terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang selama ini digunakan oleh keluarga besar PBSI khususnya. Beliau menjawab, “Saya kira penggunaan bahasa Indonesia oleh mahasiswa maupun dosen PBSI itu sendiri masih jauh dari kata sempurna. Namun, tetap saja harus ada pembiasaan untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar. Bila perlu, dapat diadakan hukuman untuk memberikan stimulus agar mahasiswa serta dosen dapat menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, misalnya setiap kata yang dikeluarkan adalah tidak baik ataupun tidak benar dapat dikenakan hukumun yang sesuai.”


Pertanyaan terakhir yang diajukan ialah apa harapan bapak Deden mengenai penggunaan bahasa indonesia yang seharusnya dilakukan oleh keluarga besar PBSI pada khususnya. Beliau pun memunyai harapan agar kedepannya keluarga besar PBSI khususnya, baik itu mahasiswa maupun dosen untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam ranah internal maupun eksterna. Selain itu, penggunaan bahasa perlu diperhatikan dan dikaitkan dengan sopan santun, ramah, dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi penggunaan dikarenakan kita adalah keluarga program studi bahasa.

Dengan dipublikasikannya hasil wawancara ini, kami selaku tim INIKABAH mengucapkan terimakasih atas waktu yang diberikan, dan kami ucapkan pula selamat kepada bapak Deden Ahmad Supendi, M.Pd selaku ketua program studi baru Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia periode selanjutnya, semoga menjadi pemimpin yang amanah dan memberikan perubahan yang positif terhadap program studi PBSI FKIP UMMI. SELAMAT YA, PAK !!!! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar