Bahasa mempunyai beberapa
keterampilan dan keunikan. Salah satunya membaca, di mana membaca merupakan
jendela dunia. Dengan membaca, kita tidak perlu pergi mengelilingi dunia untuk
mengenal dan mengetahuinya. Hanya dengan membaca kita sudah dapat mengetahui
berjuta hal yang sangat bermanfaat. Namun, minat baca di Indonesia terbilang
sangat rendah.
Sepasang suami istri bernama Elis
Ratna Suminar (30) dan M. Sopian (38) mengemukakan pendapat mengenai bagaimana
pedihnya masyarakat khusunya anak-anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah
karena faktor biaya. Kami tidak bisa membantu orang-orang dengan uang, karena
itu kami membantu lewat buku-buku. Kami ingin meningkatkan minat baca
orang-orang agar wawasannya makin luas, makin kreatif dan cerdas.
Pasangan suami istri ini pun sudah
lama bergerak menjalankan perpustakaan keliling menggunakan sepeda motor dari
satu desa ke desa lain. Sang Istri menceritakan bahwa ia sehari-hari bekerja
sebagai pustakawati SDN Cisalak Kec. Cangkuang Kab. Bandung.
Sopian, suaminya kemudian mempunyai
keinginan untuk menjadi bagian membantu istrinya itu. Sopian berkata, ‘Kenapa
Teteh saja yang bergerak? Saya juga mau terlibat, agar minat baca masyarakat
menjadi tinggi’.
Kemudian mereka menggagas ide
membuat angkot pustaka. Kini di bagian belakang mobil angkot Sopian dibuatlah
rak kecil yang berisi buku-buku bacaan yang bermutu. Selain itu, buku yang
disediakan beragam, mulai dari novel, cerita fiksi, ilmiah, buku agama, dan
lain-lain. Buku-buku tersebut, dapat dibaca gratis oleh seluruh penumpang
angkot Sopian.
Sejak membuat angkot pustaka,
angkot Sopian ramai dibicarakan oleh masyarakat. Banyak respon positif yang
menghampiri. Pengguna internet dan media sosial pun ramai memuji
kekreatifitasan pasangan suami istri ini. Selain itu, para penumpang angkot pun
dapat menumpangi angkot Sopian sampai tujuannya sambil membaca buku. Macet pun
tidak akan terasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar