Basuki Tjahaja Purnama, selaku Gubernur DKI Jakarta meminta
maaf kepada seluruh Umat Islam karena membuat gaduh terkait dengan apa yang ia
ucapkan, mengenai Q.S Al-Ma’idah ayat 51. Ucapan Ahok ini menjadi ramai setelah
cuplikan rekaman video tersebut beredar di dunia maya.
Pernyataan Ahok mengenai Q.S Al-Ma’idah ayat 51 menunjukkan
jika Ahok tidak sensitif terhadap isu SARA , ucapan yang kerap melukai hati
umat islam, dikhawatirkan akan menimbulkan konflik sosial.
Ketua Bidang Agama DPP Partai Demokrat (Khatibul Umam
Wiranu) menyatakan, “Semestinya Ahok menyadari Islam tidak pernah anti terhadap
nilai-nilai demokrasi sejauh dijalankan dengan baik dan tidak bertentangan
dengan aqidah umat islam.
Gubernur DKI Jakarta ini, mengatakan alasannya melontarkan
ucapan yang menyebut Q.S Al-Ma’idah ayat 51 disebabkan ayat tersebut kerap
digunakan oleh lawan politik untuk menyerangnya. Kondisi ini terjadi sejak
pertama kali terjun di dunia politik pada tahun 2003 di Belitung Timur.
Berdasarkan kasus Ahok di atas, menjelaskan bahwa bahasa
yang dilontarkan apalagi saat berbicara di depan umum harus benar-benar
diperhatikan dan disaring. Karena apabila bahasa yang digunakan menyinggung
hal-hal yang mengganggu dan berkaitan dengan SARA, dapat menimbulkan dampak
negatif yang dapat menimbulkan perpecahan konflik sosial antar golongan, karena
SARA bersifat sangat sensitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar