Rabu, 12 Oktober 2016

Bahasamu, Singamu !

Basuki Tjahaja Purnama, selaku Gubernur DKI Jakarta meminta maaf kepada seluruh Umat Islam karena membuat gaduh terkait dengan apa yang ia ucapkan, mengenai Q.S Al-Ma’idah ayat 51. Ucapan Ahok ini menjadi ramai setelah cuplikan rekaman video tersebut beredar di dunia maya.

Pernyataan Ahok mengenai Q.S Al-Ma’idah ayat 51 menunjukkan jika Ahok tidak sensitif terhadap isu SARA , ucapan yang kerap melukai hati umat islam, dikhawatirkan akan menimbulkan konflik sosial.

Ketua Bidang Agama DPP Partai Demokrat (Khatibul Umam Wiranu) menyatakan, “Semestinya Ahok menyadari Islam tidak pernah anti terhadap nilai-nilai demokrasi sejauh dijalankan dengan baik dan tidak bertentangan dengan aqidah umat islam.

Gubernur DKI Jakarta ini, mengatakan alasannya melontarkan ucapan yang menyebut Q.S Al-Ma’idah ayat 51 disebabkan ayat tersebut kerap digunakan oleh lawan politik untuk menyerangnya. Kondisi ini terjadi sejak pertama kali terjun di dunia politik pada tahun 2003 di Belitung Timur.


Berdasarkan kasus Ahok di atas, menjelaskan bahwa bahasa yang dilontarkan apalagi saat berbicara di depan umum harus benar-benar diperhatikan dan disaring. Karena apabila bahasa yang digunakan menyinggung hal-hal yang mengganggu dan berkaitan dengan SARA, dapat menimbulkan dampak negatif yang dapat menimbulkan perpecahan konflik sosial antar golongan, karena SARA bersifat sangat sensitif. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar