Sukabumi - Suatu Himpunan Mahasiswa yang bernama HIMA SATRASIA
sedang berkumpul dalam agenda pengenalan antara senior dengan junior dalam pra-acara
Masa Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. Salah satu cara yang digunakan ialah dengan meminta tanda tangan senior
dengan macam-macam syarat yang ditentukan oleh masing-masing senior.
Narasumber
yang kami pilih bernama Siti Ropi’ah, ia sedang berbincang-bincang dengan beberapa
mahasiswa baru. Ketika kami menanyakan syarat yang ia tentukan untuk
mendapatkan tandatangannya, ia meminta junior tersebut untuk menjadi seorang
reporter yang meliput berita secara spontan atau dadakan dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berdasarkan dua sampel (Neng Robiatul dan Riansyah) yang
dipilih oleh Siti, secara keseluruhan mereka mampu menggunakan bahasa yang baik
ketika mewawancarai narasumber secara dadakan. Namun, masing-masing dari mereka
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Neng Robiatul mampu menggunakan bahasa yang
baik, namun intonasi yang ia gunakan kurang jelas. Sedangkan, Rian bahasa yang
digunakan oleh Rian kurang baik dan masih kaku, sehingga tata bahasa yang
muncul kurang tepat.
Siti pun memaparkan, bahwa tujuan ia meminta para
mahasiswa baru salah satunya menjadi reporter dadakan dengan menggunakan bahasa
yang baik dan benar selain dapat mejalin hubungan kekeluargaan dalam himpunan,
juga untuk melatih kemahiran berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
dengan tata bahasa yang berlaku. Sukabumi, 12/10/2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar